Sunday, November 8, 2015
GALERI TAHAPAN PELAKSANAAN KRPL TAHUN 2015
Saturday, October 24, 2015
BUDIDAYA SELEDREI
Tanaman seledri (Apium graveolens)
termasuk dalam keluarga Umbelliferae, tanaman yang sering dijadikan herba atau
tanaman berkhasiat obat. Daun seledri dikonsumsi sebagai lalapan dan penghias
hidangan. Bijinya dijadikan bahan penyedap dan ekstrak minyak seledri
dimanfaatkan sebagai obat.
Usaha tani budidaya seledri sangat
cocok dilakukan di dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1200 meter dari
permukaan laut. Namun tanaman ini masih toleran ditumbuhkan di dataran rendah.
Tanaman ini kurang tahan terhadap curah hujan tinggi.
Jenis tanah yang dikehendaki dalam
budidaya seledri adalah tanah yang gembur dan mengandung banyak bahan organik.
Tanaman ini tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5,5-6,5. Apabila tanah
terlalu asam sebaiknya tambahkan kapur atau dolomit.
Cara menanam seledri
Terdapat dua cara menanam seledri
yaitu perbanyakan generatif (dari biji) dan perbanyakan vegetatif (dari
anakan). Perbanyakan generatif biasanya diterapkan untuk budidaya seledri skala
luas atau komersial. Untuk budidaya skala pekarangan seperti dalam pot atau
polybag, perbanyakan secara vegetatif lebih mudah dilakukan.
Perbanyakan generatif dmulai dengan
menyemaikan biji terlebih dahulu. Setelah biji tumbuh menjadi bibit, baru
dipindahkan ke dalam pot atau polybag.
Berikut langkah-langkahnya:
Sebelum biji disemai, rendam
terlebih dahulu dalam air hangat kuku (50-60 derajat celcius) selama 1 jam.
Siapkan tempat persemaian berupa
bedengan atau baki semai. Media semai terdiri dari campuran tanah dan kompos
yang telah diayak dengan perbandingan 2:1. Baca cara membuat media persemaian.
Berikan naungan dengan plastik
bening pada bedengan semai untuk menlindungi tanaman dari kucuran air hujan
langsung dan terik matahari.
Buat alur garitan di atas bedengan
sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm. Tebarkan benih ke dalam alur
tersebut dan tutup tipis dengan tanah lalu siram untuk mempertahankan
kelembabannya.
Siram dengan air secukupnya setiap
pagi atau sore untuk mempertahankan kelembaban media persemaian. Media jangan
terlalu basah dan jangan pula sampai kekeringan.
Bibit siap dipindahkan ke pot atau
polybag setelah 1 bulan atau setelah tumbuh 3-4 helai daun.
Perbanyakan vegetatif biasanya
dilakukan apabila kita telah memiliki tanaman seledri sebelumnya. Cara
perbanyakannya, ambil anakan yang terdapat dalam rumpun tanaman seledri yang
telah ada. Kemudian pindahkan ke pot atau polybag baru. Selanjutnya tanaman
bisa diperbanyak dari rumpun seledri yang tumbuh.
Setelah bibit siap dipindahkan,
siapkan pot atau polybag ukuran sedang. Isi dengan media tanam yang terdiri
dari campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Ayak
terlabih dahulu bahan-bahan tersebut. Penggunaan arang sekam tujuannya agar
media tanam memiliki porositas yang baik dan bobot media menjadi ringan
sehingga pot atau polybag gampang dipindahkan.
Apabila tidak ada arang sekam bisa
diganti dengan sekam padi, jerami padi atau serbuk gergaji. Hati-hati dalam
membuat media tanam, gunakan bahan-bahan yang bebas dari hama dan penyakit.
Silahkan baca cara membuat media tanam.
Perawatan budidaya seledri
Lakukan penyiraman setiap pagi dan
sore hingga tanaman berumur satu minggu. Setelah itu frekuensi penyiraman cukup
dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu. Tergantung pada kondisi cuaca, usahakan
media tidak terlalu becek atau kering.
Untuk budidaya seledri organik
pemberian pupuk organik cair sangat efektif diberikan sebagai pupuk susulan.
Pupuk organik cair banyak dijual di toko-toko pertanian dalam berbagai merek,
atau bisa juga dibuat sendiri. Silahkan baca cara membuat pupuk organik cair.
Selain pupuk cair bisa juga digunakan pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk
hayati.
Encerkan pupuk organik cair sebelum
disiramkan pada tanaman. Biasanya 10 ml pupuk cair diencerkan dengan 1 liter
air sebelum digunakan. Untuk lebih khsususnya ikuti petunjuk yang terdapat
dalam kemasan pupuk tersebut. Siramkan pupuk yang telah diencerkan dengan dosis
100 ml per polybag. Frekuensi pemupukan dilakukan setiap 1-2 minggu sekali.
Budidaya seledri dalam pot atau
polybag sebenarnya relatif jarang terkena hama atau penyakit. Namun pada
budidaya seledri skala luas serangan banyak dijumpai. Tidak ada salahnya kita
mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit tersebut.
Terdapat beberapa hama yang sering
dijumpai dalam budidaya seledri. Beberapa diantaranya adalah ulat tanah, keong,
kutu dan tunggau. Hama-hama tersebut bisa diberantas dengan dipungut langsung
dengan tangan. Apalagi untuk penanaman dalam polybag.
Sedangkan jenis-jenis penyakit
budidaya seledri adalah cercospora, bercak septoria dan virus aster yellow.
Untuk menghindari serangan penyakit-penyakit itu, lakukan pencegahan sejak
dini. Pencegahan dilakukan sejak pemilihan benih, menjaga sanitasi kebun dan
pemupukan yang baik.
Apabila serangan penyakit
menghebat, bisa dilakukan penyemprotan dengan pestisida organik. Silahkan baca
mengenai pengendalian penyakit dengan pestisida organik.
Panen budidaya seledri
Panen budidaya seledri bisa
dilakukan berkali-kali. Panen pertama biasanya terjadi setelah tanaman berumur
1-3 bulan setelah tanam, tergantung varietasnya. Pertumbuhan seledri dikatakan
telah maksimum setelah daunnya rimbun dan anakannya banyak.
Seledri dipanen dengan cara
memotong pangkal batang secara periodik. Frekuensi pemanenan bisa dilakukan 1-2
minggu sekali. Panen berakhir apabila pertumbuhan anakan sudah tidak produktif
lagi. Panen bisa juga dilakukan dengan dicabut.
Monday, October 12, 2015
Membuat Kompos Rumah Tangga
Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga Dengan Lahan
Terbatas.
Bagi yang rumahnya hanya memiliki sedikit lahan kosong, pembuatan
kompos tetap dapat dilakukan.
- Sediakan drum atau sejenisnya.
- Lubangi kecil-kecil bagian dasar
drum untuk rembesan air dari sampah.
- Tanam drum dengan kedalaman sekitar
10 cm dari permukaan tanah.
- Masukkan sampah organik ke dalam
wadah (drum) setiap hari.
- Taburi dengan sedikit tanah, serbuk
gergaji, atau kapur secara berkala.
- Bila terdapat kotoran hewan
(kohe), bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos.
- Setelah penuh, tutup drum dengan
tanah dan diamkan selama tiga bulan.
- Keluarkan isi drum dan angin-anginkan selama 2 minggu. Kompos sudah dapat digunakan.
Wednesday, October 7, 2015
Pemanfaatan Pekarangan
A. PEMANFAATAN PEKARANGAN
Pekarangan merupakan lahan disekitar rumah dengan batas pemilikan yang sudah
jelas baik dipagar maupun tidak dipagar. Pekarangan dapat memberikan manfaat
bagi pemiliknya apabila dimanfaatkan dengan baik. Dengan pemanfaatan pekarangan
suasana akan terlihat lebih hijau dan asri, dapat juga digunakan untuk
menyalurkan hobi bercocok tanam. Selain itu hasil dari pemanfaatan pekarangan
dapat digunakan untuk pemenuhan gizi keluarga dan dapat digunakan untuk usaha
produktif yang memberikan keuntungan ekonomi.
Dalam pekarangan dilengkapai; beberapa fasilitas yang merupakan; kebutuhan
anggota; keluarga yaitu: Lahan pertanaman, Kandang ternak, Kolam ikan, Lumbung
atau gudang, Tempat menjemur hasil pertanian, Tempat menjemur pakaian, Halaman
tempat bermain anak-anak, Bangku, Sumur, Kamar mandi, Tiang bendera, Tiang
lampu, Garasi, Lubang sampah, Jalan setapak, Pagar,Pintu Gerbang dan lain-lain
Zona pekarangan dibagi menjadi Halaman depan (buruan), halaman samping (pipir)
dan halaman belakang (kebon). Halaman depan merupakan area
penempatan lumbung, tanaman hias, pohon buah, tempat bermain anak, bangku
taman, tempat menjemur hasil pertanian, halaman samping adalah tempat
jemur pakaian, pohon penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman obat,
kolam ikan, sumur dan kamar mandi dan untuk halaman belakang terdiri
dari bedeng tanaman sayuran, tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman
industri.
B.TEKNOLOGI BUDIDAYA
1. Penanaman Konvensional
Selanjutnya adalah penyediaan bibit , dan tanaman yg dapat diperbanyak dengan bibit adalah ; bayam cabut, sawi, selada, seledri, kemangi, kecipir, bayam dan tanaman sayur kacang-kacangan. Biji atau benih tanaman sayuran tersebut dapat dibeli di toko penyalur benih yang ada. Sedangkan jenis sayuran tradisional seperti daun mangkokan, talas, katuk dan beluntas yang bijinya sulit diperoleh dapat diatasi dengan penanaman secara stek atau umbi.
2. Penanaman di Pot atau Polybag
Ada beberapa
tipe pot yang dikenal diantaranya, yaitu:
- pot tunggal,
- pot horisontal, dan
- pot vertikal.
a. Pot tunggal umumnya
digunakan untuk jenis tanaman sayuran buah dan umbi seperti cabai, mentimun,
tomat, buncis, pare, terong, paprika, kacang panjang, wortel, kentang, bawang
merah, bawang putih, bawang bombay dan lobak. Pot tunggal dapat dibuat dari
tanah liat, semen, kayu, ember, kaleng atau polibag. Yang pada bagian dasarnya
telah dilubangi sebagai pengatur drainase air.
b. Pot horisontal dibagi dua, horisontal tunggal dan
horisontal bertingkat yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan pipa PVC,
bambu, papan, talang atau balok kayu. Dan digunakan untuk jenis tanaman sayuran
bunga dan daun yang mempunyai perakaran dangkal dan sempit seperti kangkung,
selada, talas daun, kailan, baby kapri, caisim, bawang daun, kubis, kol dan
brokoli. Pot vertikal sama uraiannya dengan pot horisontal di atas.
Lima Poin Pendidikan Anak Dalam Islam
Bunda, apakah ilmumu hari ini? Sudahkah kau siapkan dirimu
untuk masa depan anak-anakmu? Bunda, apakah kau sudah menyediakan tahta untuk
tempat kembali anakmu? Di negeri yang Sebenarnya. Di Negeri Abadi? Bunda, mari
kita mengukir masa depan anak-anak kita. Bunda, mari persiapkan diri kita untuk
itu.
Hal pertama Bunda, tahukah dikau
bahwa kesuksesan adalah cita-cita yang panjang dengan titik akhir di Negeri
Abadi? Belumlah sukses jika anakmu menyandang gelar atau jabatan yang
tertinggi, atau mengumpulkan kekayaan terbanyak. Belum Bunda, bahkan sebenarnya
itu semua tak sepenting nilai ketaqwaan. Mungkin itu semua hanyalah jalan
menuju ke Kesuksesan Sejati. Atau bahkan, bisa jadi, itu
semua malah menjadi penghalang Kesuksesan Sejati.
Allah Yang Maha Mencipta Berkata dalam KitabNya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.” (QS 3:185)
Begitulah Bunda, hidup ini hanya kesenangan yang menipu,
maka janganlah tertipu dengan tolok ukur yang semu. Pancangkanlah cita-cita
untuk anak-anakmu di Negeri Abadi, ajarkanlah mereka tentang cita-cita ini.
Bolehlah mereka memiliki beragam cita-cita dunia, namun janganlah sampai ada
yang tak mau punya cita-cita Akhirat.
Kedua, setelah memancangkan cita-cita untuk
anak-anakmu, maka cobalah memulai memahami anak-anakmu.
Ada
dua hal yang perlu kau amati:
Pertama, amati sifat-sifat khasnya masing-masing.
Tidak ada dua manusia yang sama serupa seluruhnya. Tiap manusia unik. Pahami
keunikan masing-masing, dan hormati keunikan pemberian Allah SWT.
Yang kedua, Bunda, fahami di tahap apa saat ini
si anak berada. Allah SWT mengkodratkan segala sesuatu sesuai tahapan atau
prosesnya.
Anak-anak yang merupakan amanah pada kita ini, juga dibesarkan dengan
tahapan-tahapan.
Tahapan sebelum kelahirannya merupakan alam arwah.
Di tahap ini kita mulai mendidiknya dengan kita sendiri menjalankan ibadah,
amal ketaatan pada Allah dan juga dengan selalu menjaga hati dan badan kita
secara prima. Itulah kebaikan-kebaikan dan pendidikan pertama kita pada buah
hati kita.
Pendidikan anak dalam Islam, menurut Sahabat Ali bin
Abitahalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia:
Monday, October 5, 2015
Thursday, October 1, 2015
Wednesday, September 30, 2015
Thursday, September 17, 2015
BERTANAM SAWI
Cara bertanam sawi sesungguhnya
tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di
lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman,
penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman.
Sawi dapat ditanam secara
monokultur maupun tumpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain
: bawang daun, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada
yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Berikut teknik budidaya
sawi secara konvensional di lahan :
PEMBENIHAN.
- Benih merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan
menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus.
- Kebutuhan benih
sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
- Benih sawi
berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras.
Warna kulit benih coklat kehitaman.
- Benih yang akan
kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus
kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat
menyimpannya.
- Selain itu juga
harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah
dengan alumunium foil.
- Apabila benih
yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas
benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur
lebih dari 70 hari.
- Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain.
- Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
Tuesday, September 8, 2015
Peluang Usaha Waralaba Terbaru Sop Buah Es Krim
Bisnis skala booth kerap diidentikan
dengan bisnis makanan atau minuman yang jamak ditemui di beberapa titik
strategis. Bentuknya yang bisa dimodifikasi sesuai dengan konsep bisnis,
membuat berbisnis menggunakan booth dapat fleksibel dengan lokasi tempat
beroperasinya usaha tersebut.
www.suksesbisnisusaha.com
Beberapa Usaha Waralaba bidang
food & beverage seperti fried chicken, bubble drink, kebab, es krim hingga
makanan ringan lainnya sudah lumrah memanfaatkan booth sebagai etalase
bisnisnya.
Monday, September 7, 2015
MELALUI ARISAN RT 005 RW 22 KEL. SUDIANG RAYA
WARGA RT 005 RW 22 KEL.SUDIANG RAYA SAMBUT BAIK OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN MELALUI KRPL
Melalui kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan warga BPS 2 RT 005 RW 22 Kel. Sudiang raya menyambut baik kegiatan Bansos KRPL dari Dana Dekon Provinsi Sulawesi Selatan yang melalui Kantor Ketahanan Pangan Makassar yang saat itu di nahkodai oleh Bapak Ir. Agus Jaya Said, MS.i Selaku Kepala Kantor Ketahanan Pangan.
Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari merupakan Program P2KP yaitu Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan salah satu bentuk kegiatannya adalah mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan. Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari dapat bersinergi dengan program kegiatan dari Bapak Walikota Makassar yaitu dengan Lorong Gardeng karena dapat memperindah pekarangan rumah-rumah warga dengan tanaman sayuran yang hijau dengan model penggunaan wadah tanam plibag atau pot, sehingga pada saat tanaman sayuran ini tumbuh baik dan hijau disepanjang pekarangan rumah warga dan lorong-lorong maka dapat memberi kesan yang indah, sejuk dan bersih bila tanamannya ditata dengan rapi dengan penempatan pot-pot dan pengecatan yang indah pula.
Saturday, September 5, 2015
KRPL
Acara Sosialisasi KRPL pada Kelompok Wanita Hijau di Kel. Sudiang Raya |
Acara sosialisasi KRPL pada Kelompok oleh Tim Teknis Kantor Ketahanan Pangan Makassar |
Subscribe to:
Posts (Atom)