Cara bertanam sawi sesungguhnya
tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di
lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman,
penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman.
Sawi dapat ditanam secara
monokultur maupun tumpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain
: bawang daun, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada
yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Berikut teknik budidaya
sawi secara konvensional di lahan :
PEMBENIHAN.
- Benih merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan
menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus.
- Kebutuhan benih
sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
- Benih sawi
berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras.
Warna kulit benih coklat kehitaman.
- Benih yang akan
kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus
kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat
menyimpannya.
- Selain itu juga
harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah
dengan alumunium foil.
- Apabila benih
yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas
benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur
lebih dari 70 hari.
- Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain.
- Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
PENGOLAHAN
TANAH.
- Pengolahan tanah
secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan.
- Tahap-tahap
pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan
sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta
kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan.
- Tanah yang
hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau
pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman
sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.
- Sedangkan
kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.
- Pemberian pupuk
kandang fermentasi 3 - 5 ton/ha.
- Pupuk kandang fermentasi diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.
PEMBIBITAN.
- Pembibitan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman.
- Karena lebih efisien dan
benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya.
- Sedang ukuran bedengan
pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter.
- Curah hujan lebih dari 200
mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm.
- Dua minggu sebelum di
tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di
tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.
- Cara melakukan pembibitan
ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2
cm, lalu disiram dengan sprayer.
- Setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.
PENANAMAN.
- Bedengan dengan ukuran
lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah.
- Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 3 – 5 ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha.
- Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm
- Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.
PEMELIHARAAN.
- Penjarangan dilakukan 2
minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh
terlalu rapat.
- Penyulaman ialah tindakan
penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu
tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman
yang baru.
- Penyiangan biasanya
dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan
kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan
dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan
penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
- Pemupukan tambahan
diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha.
PANEN DAN PASCA PANEN.
- Dalam hal pemanenan
penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya.
- Umur panen sawi paling
lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari.
- Terlebih dahulu melihat
fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
Cara
panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong
bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.
Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :
- Pencucian dan pembuangan
kotoran.
- Sortasi.
- Pengemasan.
- Penympanan.
- Pengolahan.
No comments:
Post a Comment