Bisnis skala booth kerap diidentikan
dengan bisnis makanan atau minuman yang jamak ditemui di beberapa titik
strategis. Bentuknya yang bisa dimodifikasi sesuai dengan konsep bisnis,
membuat berbisnis menggunakan booth dapat fleksibel dengan lokasi tempat
beroperasinya usaha tersebut.
www.suksesbisnisusaha.com
Beberapa Usaha Waralaba bidang
food & beverage seperti fried chicken, bubble drink, kebab, es krim hingga
makanan ringan lainnya sudah lumrah memanfaatkan booth sebagai etalase
bisnisnya.
Ulasan Usaha Sop Buah Es Krimku
Tak terkecuali dengan peluang
bisnis Sop Buah Es Krimku, bisnis yang sudah berdiri sejak 2013
itu menawarkan kemitraan kepada calon wirausahaan dengan menggunakan konsep
booth. Potensi bisnis dari Sop Buah Eskrimku ini memang cukup menjanjikan, bila
dilihat dari produk sop buah yang sejenis, masih belum ada inovasi produk
serupa yang menambahkan es krim sebagai nilai tambahnya.
Hal ini pun terbukti dengan respon
positif masyarakat dari masyarakat dengan produk minuman olahan buah segar ini.
Fina Rossa, sang pemilik Sop Buah Eskrimku mengatakan, bila produk yang dijual
masih sangat terjangkau berkisar dari harga Rp 7 ribu sampai Rp10 ribu untuk
setiap produknya. Dalam sehari ia bisa menjual minimal 30 porsi, itu artinya
rata-rata ia bisa meraup omzet Rp300 ribu per hari, dan Rp9 juta setiap bulannya.
Kondisi ini juga didukung dengan
iklim di berbagai daerah di Indonesia yang cenderung panas, sehingga banyak
masyarakat yang gemar mengonsumsi minuman dingin menyegarkan. Apalagi khusus
untuk produk sop buah dan es krim selain tidak mengenal musim, kandungan buah
yang digunakan pun dikenal kaya akan vitamin dan bergizi.
Kemitraan Sop Buah Es Krimku
Kini Sop Buah Eskrimku yang
mengawali bisnisnya di Batu, Jawa Timur, telah berkembang dengan memiliki 10
gerai cabang mitra yang berlokasi di Surabaya, Pontianak, Jambi, dan Medan.
Fina Rossa masih membuka peluang bisnis bagi siapa saja yang ingin menggeluti
usaha produk jajanan menyegarkan ini. Investasi yang ditawarkan masih cukup
terjangkau, calon mitra perlu menyiapkan modal senilai Rp7,5 juta sebagai tahapan
utama untuk bermitra.
Biaya itu nantinya akan dikonversi
berupa benefit selain lisensi merek dagang untuk mitra seperti booth/rombong,
baju seragam, beregam media promosi (banner, x-banner, stiker), alat pembuat es
krim, peralatan processing sop buah es krim, dan perlengkapan penunjang
lainnya. Kemudian mitra juga akan mendapatkan bahan baku awal sebanyak 200
porsi, training produksi, pelatihan manajemen outlet, dan support berkelanjutan
lainnya.
Dengan modal investasi
terjangkau, Fina memproyeksikan mitra bisa mencapai ROI (balik modal)
minimal tujuh bulan setelah bisnis berjalan. Namun ada kalanya bila mitra bisa
menjual lebih dari target, kisaran 3 bulan juga sudah bisa balik modal.
No comments:
Post a Comment