TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI SITE KAMI BUMI PERMATA SUDIANG 2 RT 005/RW 022 SUDIANG RAYA

Wednesday, October 7, 2015

Pemanfaatan Pekarangan

A. PEMANFAATAN PEKARANGAN

Pekarangan merupakan lahan disekitar rumah dengan batas pemilikan yang sudah jelas baik dipagar maupun tidak dipagar. Pekarangan dapat memberikan manfaat bagi pemiliknya apabila dimanfaatkan dengan baik. Dengan pemanfaatan pekarangan suasana akan terlihat lebih hijau dan asri, dapat juga digunakan untuk menyalurkan hobi bercocok tanam. Selain itu hasil dari pemanfaatan pekarangan dapat digunakan untuk pemenuhan gizi keluarga dan dapat digunakan untuk usaha produktif yang memberikan keuntungan ekonomi.


Dalam pekarangan dilengkapai; beberapa fasilitas yang merupakan; kebutuhan anggota; keluarga yaitu: Lahan pertanaman, Kandang ternak, Kolam ikan, Lumbung atau gudang, Tempat menjemur hasil pertanian, Tempat menjemur pakaian, Halaman tempat bermain anak-anak, Bangku, Sumur, Kamar mandi, Tiang bendera, Tiang lampu, Garasi, Lubang sampah, Jalan setapak, Pagar,Pintu Gerbang dan lain-lain

Zona pekarangan dibagi menjadi Halaman depan (buruan), halaman samping (pipir) dan halaman belakang (kebon). Halaman depan  merupakan area penempatan  lumbung, tanaman hias, pohon buah, tempat bermain anak, bangku taman, tempat menjemur hasil pertanian, halaman samping  adalah tempat jemur pakaian, pohon penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman obat, kolam ikan, sumur dan kamar mandi dan untuk halaman belakang  terdiri dari  bedeng tanaman sayuran, tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman industri.



B.TEKNOLOGI BUDIDAYA


1. Penanaman Konvensional

Pada model ini hal yang perlu diperhatikan adalah pemilahan areal tanam, persiapan dan pengolahan lahan tanam dan penyediaan bahan tanaman. Pengolahan lahan tanam meliputi pembersihan, pengolahan, pemupukan dan pembuatan bedengan sesuai dengan kebutuhan. Pencangkulan juga perlu dilakukan untuk menggemburkan lahan. Kemudian dilakukan pemupukan dasar dengan tujuan untuk menambah unsur hara pada tanah dengan cara mencampurkan dan mengaduk pupuk secara merata diseluruh bagian lahan. Pupuk yang sebaiknya digunakan adalah pupuk kandang atau kompos.

Selanjutnya adalah penyediaan bibit , dan tanaman yg dapat diperbanyak dengan bibit adalah ; bayam cabut, sawi, selada, seledri, kemangi, kecipir, bayam dan tanaman sayur kacang-kacangan. Biji atau benih tanaman sayuran tersebut dapat dibeli di toko penyalur benih yang ada. Sedangkan jenis sayuran tradisional seperti daun mangkokan, talas, katuk dan beluntas yang bijinya sulit diperoleh dapat diatasi dengan penanaman secara stek atau umbi.

2. Penanaman di Pot atau Polybag

Ada beberapa tipe pot yang dikenal diantaranya, yaitu:

  • pot tunggal,
  • pot horisontal, dan
  • pot vertikal.
a. Pot tunggal umumnya digunakan untuk jenis tanaman sayuran buah dan umbi seperti cabai, mentimun, tomat, buncis, pare, terong, paprika, kacang panjang, wortel, kentang, bawang merah, bawang putih, bawang bombay dan lobak. Pot tunggal dapat dibuat dari tanah liat, semen, kayu, ember, kaleng atau polibag. Yang pada bagian dasarnya telah dilubangi sebagai pengatur drainase air.

b. Pot horisontal dibagi dua, horisontal tunggal dan horisontal bertingkat yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan pipa PVC, bambu, papan, talang atau balok kayu. Dan digunakan untuk jenis tanaman sayuran bunga dan daun yang mempunyai perakaran dangkal dan sempit seperti kangkung, selada, talas daun, kailan, baby kapri, caisim, bawang daun, kubis, kol dan brokoli. Pot vertikal sama uraiannya dengan pot horisontal di atas.



Pot tunggal umumnya digunakan untuk jenis tanaman sayuran buah dan umbi seperti :

1. cabai,
2. mentimun,
3. tomat,
4. buncis,
5. pare,
6. terong,
7. paprika,
8. kacang panjang,
9. wortel,
10. kentang,
11. bawang merah,
12. bawang putih,
13. bawang bombay dan
14. lobak.

Pot horisontal / Vertikal

Pot horisontal dibagi dua, :

a. horisontal tunggal dan
b. horisontal bertingkat yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan pipa PVC, bambu, papan, talang atau balok kayu dan digunakan untuk jenis tanaman sayuran bunga dan daun yang mempunyai perakaran dangkal dan sempit seperti:

1. kangkung,
2. selada,
3. talas daun,
4. kailan,
5. baby kapri,
6. caisim,
7. bawang daun,
8. kubis,
9. kol dan
10. brokoli.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari bertanam sayuran di pot antara lain :
a. Dapat dikerjakan pada pekarangan yang sempit
b. Sebagai alternatif untuk tanah pekarangan yang tidak subur
c. Lebih gampang untuk dipindah tempatkan
d. Lebih mudah untuk menyesuaikan dengan faktor agroklimat (kondisi tanah dan
e. Iklim yang diperlukan tanaman .
f. Sekaligus berfungsi sebagai tanaman hias.
Beberapa faktor agroklimat dapat diubah agar sesuai dengan keperluan sayuran yang kita tanam terutama sayuran dalam pot, misalnya jenis tanah, pH tanah, curah hujan dan banyaknya sinar matahari, sedangkan suhu dan kelembaban udara sangat sulit untuk diubah.

Sebagai contoh media tanam yang terdiri dari campuran tanah subur, pupuk kandang dan pasir dapat diatur perbandingannya sesuai dengan keperluan masing-masing jenis sayuran yang ditanam.

pH tanah dapat diturunkan denfan menambah kapur pada media tanamnya, atau curah hujan dan sinar matahari dapat diatur banyaknya dengan mengontrol penyiraman dan memberi naungan. Suhu dan kelembaban udara hanya dapat diubah dengan menggunakan rumah kaca, sehingga untuk penanaman sayuran di pekarangan, jenis sayuranlah yang disesuaikan dengan kedua faktor tersebut, dimana kedua faktor tersebut sangat terkait dengan ketinggian tempat dari permukaan laut. Karena itu pilihlah jenis-jenis sayur yang dapat tumbuh dengan ketinggian tempat yang sama dengan daerah kita.

Pot yang digunakan harus mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik terutama perakaran.. Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga pada siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.

Ciri-ciri kriteria pot yang baik adalah:
a. Mampu mendukung perkembangan perakaran
b. Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air berlebih
c. Dasar pot yang dipilih, berkaki untuk membantu `erasi dan drainase
d. Tidak terlalu berat agar ludah dipindahkan
e. Tidak mudah lapuk dan pecah
f. Dinding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar agar suhu tanah tetap stabil

Jenis pot yang dapat dipakai dapat berupa pot tanah liat, pot plastik, pot porselin, pot semen, pot ban bekas, pot kaleng bekas, dan pot dari anyaman bambu.

3. Penanaman Vertikultur

Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris (vertical dan culture) artinya sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja dengan bercocok tanam di kebun atau di sawah. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman. Dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman.Banyak sedikitnya tanaman yang akan kita budidayakan bergantung pada model wadah yang kita gunakan.Untuk tanaman yang memerlukan banyak sinar matahari, seperti cabai, tomat, terong, dan sawi hendaknya diletakkan di posisi bagian atas. Sedangkan tanaman ginseng, kangkung, dan seledri bisa di bagian tengah atau bawah.

Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam tanaman sebanyak-banyaknya. Selain tanaman sayuran, kita bisa juga menanam tanaman hias.

Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran.. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain;

a. seledri,
b. selada,
c. kangkung,
d. bayam atau
e. kemangi.
f. Pohon cabai,
g. tomat, atau .
h. sawi

Kelebihannya adalah :

Lahan yang minimalis dapat menghasilkan hasil yang maksimal Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada. Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bumbu. Bila ingin lebih kuat dapat menggunakan kerangka besi atau stainless steel. Tapi itu lebih mahal ongkos pembuatannya. Keuntungan yang kedua adalah anti banjir , karena mudah dipindahkan,kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi dapat mencegah banjir. Keuntungan yang ketiga adalah,Penanaman jenis verticultura dapat dipakai untuk menyalurkan kreatifitas dengan mengecat pot dan rak.Boleh juga jika ditambahkan pernak pernik pot, seperti wadah air dibawahnya atau pot-pot gantung.


Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam atau kemangi. Pohon cabai, tomat, atau terong, juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman.



Sawi dan selada air akan dipanen ketika berumur 40 hari, bayam di usia 28 hari, dan cabai umumnya berbuah saat berumur 3 bulan dan hasil panen yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan cara pertanian yang diolah budi daya bercocok tanam ini, para anggota keluarga tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk membeli pupuk. Pupuk alami mampu dibuat sendiri dari sisa-sisa sampah dapur. Potongan-potongan sayuran, kulit buah atau sisa-sisa makanan merupakan bahan organik yang bermanfaat. Yaitu bahan yang mudah terurai oleh tanah dan diperlukan oleh tanaman.Pembuatannya cukup menimbun di dalam tanah. Dibiarkan terurai selama kurang lebih satu bulan lamanya. Setelah itu dapat dipakai sebagai media tanam. Dengan ditambah oleh campuran pasir, tanah gembur, serta pupuk kompos tadi. Takarannya yang seimbang, yaitu 1:1:1.

Selain kompos, pupuk yang baik adalah pupuk kandang. Biasanya diperoleh dari kotoran sapi, kambing, atau kerbau. Bagi penduduk di sekitar Jakarta, lebih mudah mendapatkannya di toko pertanian terdekat. Kotoran hewan peliharaan seperti ayam, burung, serta kelinci mampu digunakan untuk pembuatan pupuk kandang tersebut. Prosesnya sama seperti pupuk kompos tadi. Dikubur dahulu agar tidak berbau, dan biarkan mikro organisme yang mengurainya.

Di sisi lain, air yang dipakai untuk menyiram adalah air yang bersih. Berbeda dengan para Petani sayuran di perkotaan atau daerah lainnya. Mungkin air yang digunakan adalah air sungai yang kotor dan tercemar. Atau mengandung pestisida hama yang larut dalam air

4.  Media Tanam

Media tanam merupakan tempat berkembangnya akar dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Dari media tanam ini tanaman menyerap makanan yang berupa unsur hara melalui akarnya. Media tanam harus sudah siap paling lambat dua minggu sebelum tanam supaya terjadi pemadatan media yang sempurna. Media yang baik untuk digunakan terdiri dari tanah gembur atau top soil, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan volume sama banyak. Aduk ketiga bahan tadi sampai tercampur rata, kemudian masukan ke pot atau polybag yang memiliki diameter minimal 30 cm.

Bahan-bahan di atas memiliki fungsi yang berbeda, namun satu sama lain saling mendukung. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur hara dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar dengan prinsip pertukaran kation. Sekam gunanya untuk menampung/mengikat air dalam tanah, sedangkan kompos untuk menjamin tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi hara yang diperlukan oleh tanaman.

Sebaiknya kompos yang digunakan adalah kompos yang terbuat dari sampah dapur dan sampah rumah tangga. Tujuannya adalah untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan, minimalnya yang ada di sekitar kita, dari permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah. Disamping itu, untuk menghemat biaya dalam pengadaan kompos.

Media tanam haruslah menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman. Persyaratannya adalah : campuran abu sampah dan pupuk kandang, gambut dan pupuk kandang, kompos sampah rumah tangga dan tanah atau pasir, abu sekam dan dapupuk kandang, tanah dan sekam serta pupuk kandang, pasir dan pupuk kandang, tanah dan pupuk kandang yang perbandingan campuran media tanam adalah 1:1 atau 2:1, yang terakhir disarankan 3:1.                

Demikian sedikit saya berikan untuk memahami bagaimana pekarangan dapat di manfaatkan untuk kebutuhan pangan keluarga dan agar pekarangan rumah kita tidak sia-sia untuk dibiarkan kosong tanpa ada tanaman khususnya tanaman sayuran.


No comments: